Telegram Catat Prestasi Baru, Seberapa Dekat dengan WhatsApp?

Prestasi baru dibukukan oleh aplikasi Telegram, dalam rilis resminya mereka dengan bangga mengklaim bahwa pengguna aktif aplikasinya telah tembus angka 100 juta setiap bulannya. Harap dicatat, angka ini adalah angka pengguna aktif bulanan, artinya kemungkinan besar pengguna terdaftar Telegram dua kali atau tiga lipat banyaknya.

Selain diumbar dalam keynote MWC 2016 oleh  founder dan CEO Pavel Durov, pencapaian ini juga diumumkan di blog dan akun Twitter resmi Telegram. Menandakan ini adalah sebuah pencapaian yang sangat besar bagi mereka sepanjang kiprahnya di ranah piranti lunak mobile.

Pavel Durov juga menjelaskan adanya peningkatan 38 juta pengguna baru sepanjang bulan Mei, dengan rata-rata jumlah pengguna yang mendafarkan diri sebanyak 350.000 orang per harinya. Sederet peningkatan ini juga berdampak pada jumlah pesan yang dikirimkan, di mana dari total 200 negara yang tercakup di dalamnya mengirimkan lebih dari 15 miliar pesan setiap harinya, naik dari statistik di bulan September tahun lalu yang hanya sebanyak 12 miliar pesan.

Didirikan pada tahun 2013 oleh Pavel Durov, Telegram perlahan namun pasti mulai mendapatkan tempat di hati pengguna perangkat mobile. Salah satu alasan yang membuat Telegram disukai dan berhasil sampai di level ini adalah fakta bahwa aplikasi pesan instan ini menggunakan pendekatan keamanan sebagai iming-imingnya. Dari sederet fitur yang disuguhkan, Telegram punya fitur keren bernama Secret Chat yang memungkinkan pengguna menghapus pesan secara otomatis menggunakan waktu tertentu. Di samping itu, Telegram juga menerapkan enkripsi end-to-end menggunakan protokol MTProto super aman.

Pencapaian baru ini bagi Telegram adalah prestasi, tapi jika dibandingkan dengan WhatsApp tentu masih jauh dari seimbang. Kita tahu bahwa aplikasi pesan instan kepunyaan Facebook ini baru saja mengklaim mempunyai pengguna aktif bulanan sebanyak 1 miliar. Angka yang sangat besar. Sementara Facebook Messenger menyentuh angka 800 juta. Dari perbandingan itu jelas bahwa Telegram masih butuh waktu yang lama untuk sekadar menyamai Facebook Messenger.

Sumber berita Telegram.