Pencapaian Telunjuk dan Targetnya di 2017

PT Telunjuk Komputasi Indonesia (Telunjuk), penyedia layanan rekomendasi dan perbandingan harga belanja online, mengungkapkan sejumlah target dan fokus yang akan dikejar pada tahun ini, mulai dari meningkatkan conversion rate, menambah pengguna, dan mendorong pengunjung Telunjuk sampai ke toko online untuk melakukan pembelian barang.

Sebagai gambaran, tahun lalu tingkat conversion rate Telunjuk naik lebih dari 60%. Pengunjung dapat menemukan produk yang mereka cari dalam bentuk melakukan klik ke produk dan mendarat ke toko online.

Dikutip dari Kontan, rata-rata ada sekitar sembilan juta kunjungan per bulan di Telunjuk. Dari jumlah itu, sekitar 40%-50% akan mengklik produk sehingga langsung terhubung kepada toko online mitra Telunjuk. Jumlah pengunjung yang sudah meneruskan ke toko online dan melanjutkan ke tahap pembelian baru sekitar 1%-2%.

Pencapaian tersebut dianggap sudah terbilang bagus. Pasalnya, sebagai perbandingan untuk belanja online via Google Adwords untuk mencapai angka 1% terbilang berat.

Data terakhir menyebut sudah ada sekitar 50 pemain e-commerce yang sudah bergabung di Telunjuk. Dari jumlah tersebut, total produk yang ditawarkan lebih dari 20 juta jenis.

Tahun ini pihak Telunjuk mengungkapkan target angka untuk conversion rate tidak akan jauh berbeda dengan pencapaiannya di tahun lalu. Justru, pihaknya kini lebih fokus mengejar berapa banyak dari pengunjung yang sampai ke toko online untuk melakukan pembelian.

Hal ini tak hanya butuh kesiapan dari penyedia Telunjuk tapi juga sangat bergantung pada kesiapan toko online untuk membuat ekosistem berbelanja yang memudahkan calon pembeli melakukan pembelian (user experience/UX).

Untuk itu Telunjuk akan lebih mempererat kerja sama dengan toko online yang sudah bermitra dengan perusahaan.

Telunjuk juga menargetkan pertumbuhan pengguna dapat meningkat jadi empat kali lipat. Jumlah tersebut diklaim mencakup 80% dari seluruh toko online yang sudah menjadi mitra perusahaan.

“Caranya bagaimana? Rencananya akan terlihat dari satu atau dua bulan ke depan, mohon doanya,” ucap CEO dan Co-founder Telunjuk Redya Febriyanto kepada DailySocial.

Persaingan pemain price comparison makin ramai

Redya mengatakan saat ini industri yang bergerak di pembanding harga semakin ramai dan seru. Ada belasan pemain, baik besar dan kecil, di market yang dimonitor oleh Telunjuk. Persaingan ini justru memberi energi bagi Telunjuk agar semakin bersemangat bahwa hal ini menjadi sinyal ada kebutuhan dari industri.

Pemain serupa Telunjuk dan sudah berafiliasi dengan pemain e-commerce di Indonesia di antaranya PriceArea, Hargamurah, PricePanda, Pricebook, iPrice, dan Priceza.

Pihaknya ingin menjadikan Telunjuk bukan sekedar penyedia layanan pembanding harga saja, menjadi tempat rekomendasi belanja. Makanya sejak awal nama brand Telunjuk sudah diarahkan agar tidak mengandung term harga atau yang sejenis.

Dalam riset internal yang dilakukan Telunjuk menunjkkan bahwa hanya sekitar 15% pembeli online yang sudah menyadari adanya price comparison atau yang sejenis, mengindikasikan ternyata market masih terbuka sangat lebar.

“Jadi di tahun ini, kita akan melihat persaingan antar price comparison justru akan membawa industri ini ke level yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya.