Tiga Cara Terhindar dari Ide Startup Buruk

Tren startup sepanjang tahun 2015 menghasilkan banyak kisah menarik. Meskipun demikian, banyak juga kegagalan hingga ditutupnya startup, karena tidak bisa menjual produk, melakukan akuisisi pelanggan hingga inovasi serta pertumbuhan yang signifikan. Dari kegagalan tersebut, mencuat beberapa poin yang wajib dipelajari dan tentunya perlu dihindari jika saat ini Anda hendak membangun startup baru dengan ide yang menurut Anda “one of a kind”. Jangan terpancing untuk membuat startup berdasarkan tren atau mainstream, hindari pula membangun startup tanpa adanya validasi dan tidak mengetahui target pasar yang tepat.

Dalam tips DailySocial kali ini, pemilik startup pemasaran digital di Mumbai, India, Jithamithra berhasil merangkum beberapa poin yang wajib dihindari pemilik startup saat akan meluncurkan ide bisnis yang terkesan masuk akal, diterima dengan mudah oleh pengguna, namun sebenarnya akan kesulitan untuk tumbuh dan cenderung gagal.

Luas dan dangkal vs sempit dan mendalam

Yang perlu diperhatikan adalah ketika saatnya untuk membuat sebuah produk, buatlah produk yang dibutuhkan oleh orang banyak. Jangan hanya membangun produk berdasarkan keinginan atau untuk kepentingan sebagian orang saja. Lakukan riset dan kumpulkan data terlebih dahulu secara mendalam terkait dengan produk yang dibutuhkan dan belum ada di pasaran hingga kini.

Hindari membangun startup berdasarkan dengan ide yang terkesan “dangkal” dan tidak terlalu dibutuhkan setiap harinya oleh orang banyak. Jangan terlalu memfokuskan produk yang “keren” dan terlihat fantastis, tapi pada akhirnya tidak memberikan solusi yang berarti untuk kepentingan orang banyak.

Jithamithra menegaskan:

“Ketika Anda berusaha untuk memberikan solusi untuk orang banyak, pada akhirnya Anda tidak akan memberikan bantuan dan pengaruh yang positif untuk.. orang.”

Saat ini masih banyak pendiri startup atau engineer yang terjebak dengan rasa kebanggaan terhadap produk yang dimiliki, betapa canggihnya teknologi yang diadopsi serta fitur lain yang terkini, namun pada akhirnya tidak terlalu penting dan tidak diminati oleh pasar.

Tindakan “buat dulu pasti pasar akan menyukainya” adalah menjadi hal yang percuma, membuang waktu, tenaga dan uang ketika produk yang Anda buat harus bersaing dengan pemain lainnya yang kemungkinan besar telah lebih dulu mengeluarkan produk yang serupa dengan milik Anda.

“Buktikan dulu bahwa produk yang Anda tawarkan akan diperlukan setiap harinya oleh orang banyak. Jika tidak, Anda hanya akan membuat sebuah produk yang rumit tanpa adanya manfaat yang berarti.”

Model bisnis template

Saat ini sudah banyak sektor yang sebelumnya dilakukan secara tradisional kemudian dengan inovasi dan teknologi dimanfaatkan menjadi aktivitas yang baru dan tentunya bermanfaat. Sebut saja Go-Jek, Uber, Airbnb dan masih banyak lagi. Semua produk yang ditawarkan startup tersebut terbukti bekerja dengan baik, diterima oleh target pasar, dan mengalami peningkatan secara signifikan.

Adalah menjadi hal yang redundant jika Anda berusaha untuk membuat model bisnis yang serupa dengan produk yang sudah ada, dengan mengklaim bahwa produk Anda memiliki fitur yang lebih unggul, kemudahan serta kecepatan yang lebih dari produk yang sudah ada. Yang perlu diperhatikan adalah membuat model bisnis berdasarkan template tidak akan membuat produk Anda lebih baik dengan produk yang ada, begitu juga dengan menerapkan model yang sama namun dengan pilihan alat transportasi lainnya. Buatlah produk yang original dan pastikan produk tersebut dibutuhkan oleh target pasar.

Tidak ada kompetitor

Adalah menjadi kesalahan jika produk serta inovasi yang Anda buat ‘tidak memiliki kompetitor” atau “produk kami one of a kind”, karena yang terlihat pada akhirnya adalah Anda akan kesulitan membangun pelanggan setia dan tentunya akan kesulitan untuk meyakinkan kepada investor bahwa produk Anda akan diminati oleh pasar. Membuat produk dengan persaingan yang ada, artinya adalah produk Anda merupakan produk yang dibutuhkan sehari-hari oleh pengguna, memudahkan Anda untuk melakukan penjualan, menawarkan inovasi, dan tentunya mengakuisisi pelanggan.

Buatlah persaingan yang ada sebagai pemicu semangat Anda untuk mengambangkan produk. Belajarlah dari pesaing Anda bahkan ciptakanlah hubungan yang baik dengan kompetitor sehingga kompetisi sehat dapat berjalan dengan baik.

“Meskipun Anda memiliki produk yang serupa dengan pemain lainnya, yang membedakan produk Anda dengan mereka adalah resep khusus yang terbukti mampu mengungguli produk Anda dengan pesaing lainnya.”

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.