Tiga Metode Pengukuran Produktivitas Karyawan

Apa pun bisnisnya produktivitas karyawan  menjadi motor penggerak kemajuan. Terkait dengan profit dan pendapatan menjadi alasan khusus mengapa produktivitas menjadi salah satu yang harus dijaga dan ditingkatkan oleh setiap bisnis. Untuk menjaga produktivitas perlu metode pengukuran yang tepat. Fungsinya jelas, mengetahui secara pasti sejauh mana produktivitas sebuah bisnis.

Berikut ini adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengukur produktivitas karyawan.

Metode manajemen dengan objektif

Untuk bisa menggunakan metode manajemen dengan objektif secara akurat, bisnis harus bisa mengukur produktivitas dengan cara yang menunjukkan penampilan karyawan yang berkontribusi terhadap target dan tujuan bisnis.

Agar metode ini bisa berjalan dengan baik karyawan harus dijelaskan terlebih dahulu mengenai tujuan peningkatan produktivitas individual. Lengkap dengan alat dan informasi yang digunakan untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Evaluasi juga harus diakukan berkala, mulai dari per semester hingga tahunan untuk mengatasi keluhan dan kekurangan untuk bisa segera ditemukan solusi dan ditindaklanjuti.

Metode pengukuran produktivitas secara kuantitatif

Metode ini mengukur produktivitas dengan menghitung jumlah bagian atau produk yang dikerjakan dalam periode waktu tertentu, baik harian atau bulanan. Metode ini cocok digunakan untuk mengelola kelompok kecil. Metode pengukuran seperti ini cukup sederhana dan tidak memakan banyak waktu. Pasalnya pekerjaan mengukur task di era digital bisa menggunakan program atau layanan monitoring proyek. Hasil bisa diukur baik menggunakan kuantitas produk yang dibuat atau oleh nilai finansial produk atau layanan yang dikerjakan.

Metode feedback 360 derajat

Jika komunikasi dalam tim berjalan baik, dan interaksi terjaga satu sama lain metode ini bisa diterapkan untuk mendapatkan ukuran produktivitas karyawan. Metode pengukuran ini mengharuskan produktivitas karyawan dievaluasi oleh setiap orang yang bekerja atau berinteraksi dengan mereka dalam kesehariannya. Metode ini bekerja paing baik di departemen atau organisasi kecil, tempat semua orang tahu dan berinteraksi satu sama lain.

Untuk mendapatkan akurasi yang baik karyawan harus terlebih dulu menerima pelatihan tentang cara memberikan masukan yang seimbang dan tidak memihak.