5 Tim Dota 2 Asia Tenggara yang Perlu Diikuti di Tahun 2022

Ranah kompetitif Dota 2 di Asia Tenggara mengalami peningkatan yang cukup pesat di tahun 2021. Kompetisi tingkat dunia seperti The International 10 yang membawa T1 sebagai wakil Asia Tenggara menjadi pencapaian yang sangat penting.

Memang di beberapa seri sebelumnya, Asia Tenggara dianggap kurang menantang di kompetisi Dota 2 level dunia. Hanya ada Fnatic dan TNC Predator yang terhitung stabil, meskipun tidak berbuat banyak di The International.

Menatap tahun 2022 dengan penuh prediksi, apakah tim-tim Dota 2 dari Asia Tenggara bisa kembali tampil konsisten di hadapan tim-tim dunia?

Berikut dipilih 5 tim Dota 2 dari Asia Tenggara yang wajib diikuti perkembangannya di tahun 2022. Tentu kelima tim yang dipilih masuk dalam jajaran Regional League DPC 2021-22: Upper Division.

5. OB.Neon

Tidak kaget bila OB.Neon masuk ke dalam jajaran tim yang perlu diikuti pada tahun 2022. Tim satu ini memiliki langkah yang mengejutkan dalam mengamankan slot di Singapore Major.

Bukan hanya masuk ke Singapore Major, OB.Neon juga menduduki peringkat 5-6 serta mampu mengalahkan tim kuat Dota 2. Jangan lupakan aksi skem dkk. saat mengalahkan Vici Gaming, Team Liquid, dan Fnatic di Singapore Major.

https://cms.dailysocial.id/wp-content/uploads/2021/04/e9ce24e39d87c68677c53adb65b0acf3_EyBz2BgUUAAVZR9.jpeg
Sumber: Neon Esports

Meski begitu, OB.Neon harus tersingkir di tangan Team Secret dengan skor sengit yaitu 2-1. Namun dengan tingginya performa dari pemain OB.Neon, rupanya terjadi penurunan di babak kualifikasi TI10 regional Asia Tenggara.

Beberapa pemain dari OB.Neon berpencar selepas aktifnya periode transfer pemain. Alhasil, OB.Neon tidak lagi terlalu difavoritkan namun memiliki potensi yang sangat baik menghadapi DPC di tahun 2022.

Dari klasemen saat ini DPC 2021-22: SEA, OB.Neon sedang terpuruk di urutan ke-7 dengan torehan 0 kemenangan dan 3 kekalahan.

4. TNC Predator

Tim yang sangat sering mewakili Asia Tenggara di ajang internasional satu ini tidak boleh dilewatkan. TNC Predator mampu memberikan banyak kejutan, seperti mengalahkan OG pada gelaran The International 6 silam.

Langkahnya di DPC 2021-22 sendiri tidak berjalan cukup baik. TNC Predator berjalan sangat buruk di tahun 2021 saat gagal melaju di kualifikasi The International 10.

https://www.upcomer.com/wp-content/uploads/2021/09/Wallpaper_TNCPredator.png
Sumber: WePlay

Tahun terburuk TNC Predator sejak tahun 2015 dan kegagalan ke TI untuk pertama kalinya sejak beraksi di main event pada TI6. Masih setia menggunakan roster Filipina, rupanya tidak memberikan dampak yang lebih baik pasca perubahan roster.

Bahkan, 3 pemain yang setia mengisi formasi TNC Predator sejak tahun 2018, Gabbi, Armel, dan Tims tidak luput dari target perubahan roster. Saat ini, TNC Predator menduduki klasemen terakhir di DPC 2021-22 SEA – Upper Division dengan 0 kemenangan dan 4 kekalahan.

3. BOOM Esports

https://pbs.twimg.com/media/FAOEBt-VgAYR-ux.jpg
Sumber: BOOM Esports

BOOM Esports layak masuk ke dalam jajaran tim Asia Tenggara terbaik di tahun 2021. Kini, armada Serigala Hitam siap menghadapi tahun 2022 dengan tatapan positif.

Setelah melakukan perubahan roster besar-besaran dengan hanya menyisakan satu pemain Indonesia yaitu Fbz, rupanya BOOM mendapatkan banyak gelar juara.

BOOM Esports menarik pemain Filipina ke tim seperti Tims, skem, Yopaj, dan Tino serta sang pelatih yaitu Mushi. Hasil memuaskan sukses diraih oleh BOOM seperti gelar juara BTS Pro Series Season 8 dan Season 9.

Dari rekor di DPC 2021-22 juga BOOM Esports sukses menempati posisi puncak dengan 4 kemenangan dan 0 kekalahan. Poin ini berhasil diraih melawan tim yang sulit yaitu Fnatic, OB.Neon, Team SMG, dan Motivate.Trust Gaming.

Perjalanan roster ini masih sangat panjang tentu BOOM Esports siap memberikan permainan terbaiknya di tahun 2022 mendatang.

2. Fnatic

Fnatic menghadapi tahun yang sangat tidak konsisten di tahun 2021. Mereka kerap kalah di beberapa pertandingan krusial sehingga harus keluar dari turnamen meski belum lama, seperti saat Singapore Major.

Selain itu Fnatic harus bermain di The International 10 melalui jalur kualifikasi menghadapi TNC Predator. Dengan periode DPC 2021-22 yang baru berlangsung, tentu Fnatic masih memiliki ruang untuk berkembang.

Nama Fnatic sendiri sudah sangat terkenal di tim Dota 2 dunia, apalagi menjadi tim langganan dari Asia Tenggara yang lolos ke The International.

Meski begitu banyak hal yang harus dibenahi Fnatic, karena tampil konsisten merupakan kunci penting dalam meraih banyak gelar juara. Hingga saat ini di DPC 2021-22: SEA, Fnatic menempati posisi papan tengah di urutan ke-4.

Pada pertandingan DPC, Fnatic harus kalah di tangan BOOM Esports dan Team SMG, serta meraih poin saat mengalahkan TNC Predator dan OB.Neon.

1. T1

Salah satu tim yang sangat diapresiasi di tahun 2021 dengan performanya yan sangat baik. T1 merekrut pemain yang didominasi oleh mantan pemain Geek Fam.

Raihan paling memukau T1 di tahun 2021 tentu gelar juara di ESL One Summer 2021, posisi ketiga di WePlay Animajor 2021, serta posisi 7-8 di The International 2021.

Hasil yang sangat memuaskan untuk tim yang baru dibentuk, apalagi T1 sebelumnya hanya mampu bermain di turnamen tier 2 dan tier 3 level Asia Tenggara.

T1 bertanding melawan tim-tim terbaik Dota 2 dunia dengan perlawanan, apalagi saat menghadapi Vici Gaming, PSG.LGD, dan Alliance. Pada DPC 2021-22 SEA: Upper Division, tim T1 menempati posisi kedua dengan torehan 2 kemenangan dan 0 kekalahan dengan menyisakan 2 pertandingan.