Membuat laporan cash flow juga harus dibarengi dengan menjaga kestabilannya. Apalagi untuk kamu yang baru membuka usaha, menjaga kestabilan cash flow dalam bisnis menjadi sangat penting agar keuangan bisnis bisa dikelola dengan baik.
Namun, menjaga kestabilan cash flow juga harus dilakukan oleh semua pelaku usaha, karena cash flow atau arus kas berguna untuk mengetahui keluar masuknya dana usaha.
Di artikel ini, kamu akan mengetahui tips apa saja untuk menjaga kestabilan cash flow. Simak pembahasan berikut!
Tips Menjaga Kestabilan cash flow dalam bisnis
Menurut LendingTree setelah menganalisis arus kas sebuah bisnis ada tiga kiat untuk menjaga kestabilan arus kas atau cash flow. Berikut tips menjaga kestabilan cash flow!
1. Merencanakan pengeluaran yang akan datang
Membuat proyeksi arus kas ini sangat penting, salah satunya untuk merencanakan pengeluaran yang diperlukan nantinya. Sehingga, kamu bisa memperkirakan berapa banyak biaya yang harus disisihkan untuk mengantisipasi arus negatif cash flow.
Dengan merencanakan pengeluaran juga sebagai bentuk langkah utama untuk menjaga konsistensi arus kas bisnismu. Mulai sekarang kamu bisa membuat rincian dana darurat untuk periode bisnis selanjutnya.
2. Tingkatkan pendapatan penjualan
Menghindari biaya pengeluaran yang besar, kamu juga harus meningkatkan pendapatan. Kamu bisa meningkatkan pendapatan dengan cara meningkatkan transaksi penjualan. Hal ini bisa membantu dana arus kas aktivitas operasional juga bertambah.
Contoh, jika sehari kamu harus menjual 100 produk. Maka tidak salahnya untuk menjual 150 produk per hari, tentunya kamu juga harus menambah jam operasional dan menggaji karyawan yang lembur.
Selain itu, kamu juga bisa menaikkan harga jual sedikit lebih tinggi, bila kamu yakin produk dari bisnis yang kamu kelola memiliki kualitas lebih baik dibandingkan kompetitor. Menambah cabang bisnis ke lokasi yang strategis juga bisa menambah pendapatan penjualan.
3. Disiplin memeriksa jadwal pembayaran
Setiap pembayaran pasti mempunyai date line, kamu harus melakukan pembayaran di awal atau sebelum tenggat waktu. Hal ini bertujuan untuk menghindari denda dan juga agar laporan cash flow bisa tercatat sesuai dan kamu tidak kebingungan untuk mengelola uang tunai jika lupa membayar kewajiban.
Jika, kamu bergerak dalam bisnis jasa bisa meminta kepada pelanggan untuk membayar lebih awal lebih cepat. Dengan menerima pembayaran lebih awal juga bisa memaksimalkan uang tunai yang didapat lebih lama. Sehingga, perputaran uang bisnis kamu bisa berjalan konsisten.
4. Ukur semua biaya dengan sesuai
Untuk membuat perkiraan arus kas, kamu harus menentukan biayanya dengan nominal atau tolak ukur yang sesuai, karena jika angkanya melenceng atau jauh berbeda bisa membuat masalah dalam laporan arus kas.
Dalam mengantisipasi hal ini, kamu perlu riset harga dan biaya yang perlu dikeluarkan atau dana yang akan masuk ke arus kas berapa banyak. Contoh jika membayar tagihan, kamu wajib tahu berapa denda yang harus dibayar bila lewat jatuh tempo dan juga berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli alat operasional atau bahan kebutuhan sehari-hari.
5. Pantau arus kas bisnis kamu
Cara paling mudah menghindari kesalahan adalah dengan melihat prosesnya setiap hari. Hal ini bisa kamu lakukan untuk menjaga kestabilan keuangan bisnis kamu. Dengan memantaunya secara seksama akan membuat kamu lebih mudah mengidentifikasi catatan atau laporan yang tidak sesuai. Sehingga, di akhir periode kamu tidak akan kalang-kabut.
Kamu bisa menggunakan software akuntansi seperti Quickbooks Online atau Jurnal by Mekari untuk membuat laporan arus kas, mengurus keuangan bisnis, dan lainnya.
Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa menjaga kestabilan cash flow bisnis kecil dengan lebih mudah. Selain tips tersebut, juga kamu perlu menghindari beberapa hal yang dapat mengganggu kelancaran arus kas bisnis.