Tokocrypto Investasi Startup

Tokocrypto Suntik Lima Startup Pengembang Blockchain, Nanovest Salah Satunya

Tokocrypto mengungkapkan telah berinvestasi untuk lima startup blockchain di Asia Tenggara dalam rangka mendukung ekosistem web3 yang lebih masif. Tidak disebutkan nominal masing-masing yang kucurkan perusahaan untuk kelima startup tersebut, namun dipastikan bahwa investasi ini masuk dalam tahap awal.

Nama-nama dari lima startup tersebut adalah Avarik Saga (Indonesia), Play it Forward DAO (Singapura), Avarta (Singapura), Diamond Protocol (Singapura), dan Nanovest (Indonesia).

Kepada DailySocial.id, Founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai mengatakan seluruh pendanaan tersebut dilakukan dari kantong sendiri perusahaan dan terjadi dalam kurun waktu sepanjang 2021 kemarin. Keinginan perusahaan untuk berinvestasi karena tak lain bentuk dukungan dalam rangka menggairahkan ekosistem web3 di Asia Tenggara.

“Fokus sekarang adalah mengidentifikasi lebih banyak lagi startup web3, dan ini kami lakukan melalui serangkaian program inkubasi dan akselerasi yang kami luncurkan melalui TokoLabs,” kata Pang.

Ia pun membuka kemungkinan untuk melibatkan Cydonia Fund turut serta dalam pendanaan ini. Ini adalah fund khusus yang dibentuk Indogen Capital dan Finch Capital dengan menggaet Tokocrypto. Dana kelolaan ini memiliki mandat berinvestasi dalam pengembangan ekosistem web3 berskala global dan menjadi penghubung bagi pelaku industri.

“Dengan perkembangan ekosistem aset digital, investasi kini tidak hanya berbentuk equity shares, namun juga bisa berbentuk token atau koin. Sebagai modal ventura, kami memiliki investment tesis sendiri. Inilah mengapa kami membentuk satu fund baru khusus melakukan investasi ke perusahaan dalam bentuk token atau coin,” ujar Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto dalam peresmian Cydonia Fund beberapa waktu lalu.

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai startup yang didanai oleh Tokocrypto:

1. Avarik Saga

Startup lokal ini merupakan GameFi yang mengusung konsep gim Japanese RPG (role-playing game) 2D di jaringan Ethereum. Memanfaatkan teknologi blockchain, Avarik Saga memungkinkan para pemain mendapatkan manfaat ekonomis melalui game rewards atas kontribusi mereka. Kevin Cahya selaku founder dan timnya mengaku membuat proyek gim ini karena terinspirasi oleh game P2E fenomenal Axie Infinity.

Avarik Saga merupakan satu dari 13 startup blockchain yang mengikuti angkatan pertama program Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA). Gim yang mereka kembangkan ini menjadi yang perdana mendapatkan dukungan pengembangan dari ekosistem blockchain lengkap dari Tokocrypto, yakni TokoVerse. Gim ini sendiri nantinya bakal diluncurkan secara resmi pada kuartal III mendatang, saat ini masih dalam penjualan koleksi NFT yang dijual di OpenSea.

2. Play it Forward DAO

Play It Forward DAO adalah kombinasi unik dari guild management platform (P2E Board) dan guild skala besar yang terdiri dari lebih dari 3.000 sarjana (PIF Guild). Memungkinkan akses luas ke game Play-to-Earn, PIF DAO diposisikan sebagai mesin pertumbuhan Metaverse Plug-and-Play.

Sama seperti Avarik Saga, startup asal Singapura ini juga masuk ke dalam angkatan pertama di TSBA. Pada awal tahun ini, PIF DAO mengumumkan penggalangan dana sebesar $6 juta yang dipimpin oleh Signum Capital. Tokocrypto dan BRI Ventures menjadi jajaran investor yang turut berpartisipasi dalam putaran tersebut.

3. Avarta

Avarta mengatasi tantangan autentikasi dan identifikasi yang meliputi aplikasi tradisional dan blockchain. Startup ini mengembangkan dompet kripto multi-rantai yang memberi pengguna blockchain keamanan yang tak tertandingi. Aplikasi blockchain memanfaatkan solusi canggih untuk pemeriksaan dan autentikasi identitas pengguna termasuk teknologi biometrik tanpa kunci, sistem TrustScore, dan daftar putih. Menawarkan protokol keamanan tingkat militer, dompet multi-rantai Avarta menumbuhkan lingkungan DeFi bagi pengguna untuk berdagang dengan percaya diri tanpa rasa takut akan penipuan.

4. Diamond Protocol

Startup asal Singapura ini dirintis oleh Coinomo dan belum dirilis secara resmi. Diamond Protocol adalah protokol vault modular yang memungkinkan setiap orang dapat memperoleh hingga 20% hasil APY.

Coinomo berdiri setelah Turn Capital mengakuisisi Dapp Pocket (pemain dompet kripto asal Taiwan) dan Cappuu (layanan yield aggregator). Coinomo adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk jual-beli mata uang kripto dan berpartisipasi dalam produk hasil dari berbagai pengembalian investasi (DeFi). Aplikasinya sudah dirilis versi beta untuk pasar Indonesia dan Taiwan sejak Juni 2021.

5. Nanovest

Ini adalah marketplace produk investasi aset digital dan saham luar negeri besutan Grup Sinar mas. Startup ini juga tergabung ke dalam TSBA. Meski belum dirilis secara resmi, Nanovest ini menawarkan kemudahan membeli saham global dan aset kripto mulai dari Rp5 ribu. Tokocrypto menjadi pihak penyedia platform untuk mengakomodasi transaksi kripto di Nanovest. Sementara untuk saham global, perusahaan bermitra dengan pedagang perantara yang terdaftar pada Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) Amerika Serikat.

Tidak hanya marketplace, Nanovest juga memulai proyek kripto token sendiri yang belum diluncurkan—bernama NanoByte Token (NBT), berkolaborasi dengan entitas di Singapura. NBT merupakan solusi keuangan desentralisasi, dengan use-cases di dunia nyata untuk mendorong adopsi kripto secara massal di Indonesia. NBT akan menjadi native crypto token di aplikasi Nanovest.

***
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.