Platform investasi emas digital Treasury resmi menghadirkan layanan jual-beli aset kripto. Treasury turut menggandeng Tokocrypto untuk menawarkan aset kripto sebagai alternatif investasi selain emas.
Dalam konferensi pers yang digelar virtual hari ini (03/6), CEO Treasury Dian Supolo mengatakan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap aset digital mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat terdapat 4,45 juta investor aset kripto di Indonesia per Maret 2021.
Di samping itu, lewat layanan baru ini, pihaknya ingin mendorong penerapan konsep keseimbangan keuangan dalam bertransaksi aset digital. Menurutnya, konsep keseimbangan keuangan pada diversifikasi aset menjadi prinsip dasar pengelolaan keuangan.
“Kami tidak sekadar buat layanan [investasi] kripto karena kami tidak ingin pengguna hanya berpikir soal cuan. Kami juga ingin edukasi masyarakat lewat produk kami,” ungkap Dian.
Treasury menggandeng Tokocrypto karena dinilai memiliki frekuensi yang sama, yakni tak hanya sekadar berinvestasi untuk menikmati keuntungan, tetapi bertanggung jawab dalam menciptakan kultur investasi yang seimbang.
Pada kesempatan sama, Co-founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai juga mengatakan, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan ekosistem aset kripto sebagai alternatif asset class yang lebih baik dan aman di Indonesia.
“Masih banyak yang berasumsi kalau crypto trading itu ilegal di Indonesia, padahal pemerintah sudah membuka akses. We encourage safe crypto trading ecosystem di sini karena kami berupaya menghindari potensi money laundring,” kata Kai.
Sekadar informasi, Tokocrypto merupakan platform kripto pertama di Indonesia yang mengantongi izin dari BAPPEBTI. Pada April 2021, Tokocrypto resmi memperdagangkan Toko Token (TKO) yang merupakan proyek kripto lokal pertama dengan model hybrid (CeFi dan DeFi) di Indonesia.
Sebelumnya ada Pluang, yang berawal dari aplikasi investasi emas yang kemudian juga melakukan diversifikasi ke instrumen kripto. Pluang menggandeng Zipmex sebagai mitra stratgis.
Investasi kripto mulai dari Rp5.000
Pengguna Treasury kini dapat melakukan jual-beli aset kripto mulai dari harga Rp5.000. Saat ini, baru terdapat lima pilihan koin, antara lain Bitcoin (BTS), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), dan Tether (USDT), sedangkan Toko Token (TKO) dapat dibeli dengan kelipatan satu token.
Dian menilai, investasi kripto mulai dari Rp5.000 menjadi harga ideal yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, investasi di harga tersebut juga diharapkan tidak sampai mengganggu pengelolaan uang pengguna untuk kebutuhan lain, terutama dana darurat.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya baru menghadirkan lima koin karena antusiasme pasar Indonesia terhadap kripto tersebut terbilang besar. Namun, Dian menambahkan akan ada lebih banyak pilihan koin ke depannya. “Kami tidak mau instan dan tidak mau terburu-buru menganalisis data [di pasar], semua ada prosesnya,” tuturnya.
Sama seperti investasi lainnya, pengguna dapat melakukan jual-beli aset kripto melalui saldo Celengan yang dapat di-top up lewat berbagai metode pembayaran yang tersedia. Treasury juga menghadirkan sejumlah fitur di mana pengguna dapat mengecek nilai aset total atau rincian dari setiap aset hingga estimasi profit/loss dengan persentase yang mudah dipahami.