Interactive content yang sangat bergantung pada penggunaan digital kini mulai banyak dilirik oleh marketeers, bahkan bisa jadi konten interaktif menjadi tren konten pemasaran di tahun 2017 ini. Sumber dari penelitian yang dilakukan oleh Content Marketing Institute, penggunaan konten interaktif mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar 75%.
Konten interaktif bertujuan membuat konsumen lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh brand. Sebenarnya apa saja bentuk konten interaktif, bagaimana cara membuatnya, serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Simak yang berikut ini:
Ragam bentuk konten interaktif
Konten interaktif terdiri dari beragam bentuk, yaitu bisa berupa kuis, polling atau survey, assessment, kontes, video, serta infographic. Jika brand Anda ingin meningkatkan awareness, pemilihan konten interaktif berupa kuis/games atau kontes akan memberi pengaruh sebesar 75%.
Publikasi di media massa juga tergolong konten interaktif yang dapat meningkatkan awareness dan kepercayaan publik. Seperti Bukalapak dan Tokopedia sudah aktif menggunakan konten interaktif video sejak tahun 2016 di saluran YouTube. Sekarang media sosial seperti Instagram dan Facebook juga sudah memiliki fitur untuk konten video pendek brand Anda sehingga mudah bagi Anda untuk mulai membuat konten interaktif melalui sosial media.
Tools
Untuk memudahkan Anda membuat konten interaktif, kini tersedia aplikasi yang dapat Anda andalkan. Apester bisa Anda gunakan untuk membuat konten interaktif berupa survei/polling, personality test, dan juga kuis dalam bentuk video. Konten tersebut bisa Anda masukan ke dalam artikel yang akan Anda berikan kepada audiens.
Zaption berguna untuk membuat video interaktif karena Anda dapat menambahkan gambar, tulisan, pertanyaan atau kuis ke dalam video tersebut. Juga WebyClip yang dapat secara aktif me-engagement audiens melalui video yang berisi review produk, customer experience, beserta informasi lain yang dapat meyakinkan audiens ke tahap decision.
Measurement
Keunggulan konten interaktif adalah efeknya yang dapat kita ketahui secara langsung. Pengukuran keberhasilan dari sebuah konten interaktif, misalnya berupa video dapat kita lihat dari berapa banyak viewers serta subscribe dari video tersebut.
Di media sosial misalnya, berapa audiens yang memberi comment atau like sebagai bentuk feedback pada konten interaktif Anda. Selain itu berapa banyak audiens yang men-share konten dan bagaimana kondisi demografi serta letak geografi dari audiens Anda juga dapat diketahui.
Melalui Facebook Analytics atau CrazyEgg, Anda dapat mengetahuinya dengan mudah. Yang terpenting adalah kemauan untuk terus mengikuti perkembangan aplikasi yang dapat memberi kemudahan pada Anda dalam mengembangkan brand.
Konten interaktif dapat membantu Anda mengetahui bagaimana respons audiens terhadap brand. Juga membantu Anda untuk lebih fokus dalam menargetkan audiens yang potensial. Memang tidak secara langsung dapat memberi keputusan pembelian seperti yang berlaku pada hard sell, namun Anda dapat menggiring konsumen dengan lebih pasti.
Data menyatakan bahwa interactive content lebih efektif dalam mengedukasi konsumen sebesar 45% dibandingkan dengan konten pasif. Konten interaktif mampu mencuri perhatian bagi brand yang membutuhkan engaging dengan target konsumennya. Dimulai dari tahapan awareness hingga decision stage bisa diarahkan menggunakan konten interaktif.
–
Disclosure: Tulisan tamu ini ditulis oleh Gina Dwi Prameswari. Gina adalah Content Consultant di BBOX Consulting. Ia bisa dihubungi melalui blog BBOX.