Tren Bertumbuhnya Corporate Accelerator di Kawasan Asia

Tahun 2015 masih menjadi titik pertumbuhan investasi oleh korporasi kepada startup. Seperti tertuang dalam laporan akhir tahun Future Asia Ventures, terdapat pertumbuhan corporate accelerator dari tahun 2014. Kawasan Asia menjadi salah satu ladang startup yang paling diuntungkan, dan salah satu implikasi dari pertumbuhan ini adalah terlahirnya beberapa startup yang menyandang label “unicorn”.

Dari tiga wilayah dengan pertumbuhan jumlah akselerasi dan investasi korporasi, kawasan Asia dan Amerika memiliki pertumbuhan yang cukup berarti. Dibandingkan tahun lalu, kawasan Eropa justru menurun. Namun demikian jumlah yang ada tetap dikuasai wilayah Eropa (40), disusul Amerika (27) dan Asia (18).

Riset 1

Dari banyaknya korporasi yang turut terlibat dalam pengembangan startup, salah satu yang disorot adalah Microsoft (MSFT) dengan “produk” akselerasinya Microsoft Ventures. Total dana yang dikucurkan mencapai 1,2 miliar dollar dengan rata-rata kucuran per startup terpilih mencapai 4,7 juta dollar. Per 2015, dari 410 binaan Microsoft Ventures, terdapat 27 startup yang telah mentas dan 1 di antaranya telah menyandang gelar IPO.

Tahun ini dapat dipetakan juga kucuran investasi corporate accelerator berdasarkan kategori produk dan solusi startup. Sektor pengembang teknologi masih menguasai persentase tertinggi. Disusul oleh layanan keuangan, media, telekomunikasi, kesehatan dan layanan konsumen. Beberapa sektor lain, seperti pendidikan dan Internet of Things, mulai bertumbuh.

Riset 2

Kawasan Asia akan banyak difokuskan untuk kucuran investasi korporasi

Asia menjadi salah satu sorotan penting peluang investasi startup oleh korporasi. Dari data yang dihimpun Bangalore (Silicon Valley-nya India), Hong Kong dan Singapura mendapatkan porsi terbanyak. Kendati demikian, tahun mendatang diprediksikan Malaysia akan menyusul. Dengan catatan statistik yang cukup meyakinkan, terdapat lebih dari 750 startup dan lebih dari 85 venture capital, negara ini akan menjadi salah satu tech hub bertumbuh di tahun mendatang.

Keadaan di Malaysia sebenarnya juga tak jauh dengan Indonesia. Beberapa korporasi lokal besar juga telah menaruh ketertarikan untuk berinvestasi di lini startup, baik korporasi berjargon BUMN ataupun swasta.

Riset 3

Kawasan Asia dinilai menjadi salah satu target terpenting para pemodal korporasi, populasi startup yang terus bertumbuh menjadi salah satu alasannya. Dan di sisi lain ekosistem di Amerika Serikat dan Eropa memfokuskan diri pada putaran valuasi besar dan unicorn. Artinya para penggiat startup di Asia memiliki kesempatan untuk bernegosiasi.

Berbagai siasat dapat dipersiapkan startup untuk memanfaatkan momentum ini

Untuk memastikan hal tersebut menjadi momentum yang menguntungkan startup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan founder. Pertama ialah jangan segan untuk mengumumkan metrik pendapatan, tentang
jumlah produk/solusi terjual hingga informasi pelanggan. Dengan data ini investor bersama founder dapat merumuskan risiko dan peluang pengembangan bisnis.

Selain itu ceritakan bagaimana startup belajar dari pengalaman yang telah dijalankan, dari saat memulai merangkul traksi pelanggan, menghadapi rintangan, hingga informasi pencapaian lainnya. Jangan pernah malu untuk mengakui kegagalan, karena dari keadaan tersebut akan muncul berbagai gagasan agar kejadian yang sama tak terulang kembali.

Salah satu yang memberikan semangat korporasi untuk mengucurkan dana bagi startup adalah untuk mengejar inovasi. Akselerator, inkubator, dan hackathon menjadi bagian investasi untuk penyelesaian berbagai masalah yang ada.