Pengunjung website bulanan pada tiap-tiap e-commerce di Indonesia kerap kali mengalami perubahan. Ada yang mengalami kenaikan, dan ada juga yang mengalami penurunan. Berbicara dari segi jumlah pengunjung website bulanan, Tokopedia dan Shopee memiliki perkembangan yang baik karena selalu mengalami peningkatan. Sementara itu, Bukalapak selalu mengalami penurunan, kondisi ini bisa menjadi sebuah ancaman.
Digitalisasi pada kegiatan jual-beli melahirkan e-commerce yang memudahkan semua pihak. Sebagaimana yang telah kita ketahui, e-commerce mempertemukan antara pembeli dan penjual tanpa harus bertemu secara langsung. Apalagi, e-commerce ini pun sangat membantu ketika segala aktivitas di luar ruangan harus dibatasi, khususnya karena adanya pandemi covid-19. Namun demikian, tren belanja di e-commerce yang tinggi pun membuat persaingan antar e-commerce semakin ketat. Hal ini pun dapat dilihat dari laporan tren pengunjung website per-kuartal yang dirilis oleh iPrice.
Gambar 1. Jumlah Pengunjung Website E-Commerce
Berdasarkan data tersebut, pada kuartal 4 tahun 2018, tiga teratas pengunjung e-commerce diduduki oleh Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee. Memang, ketiga e-commerce ini sangat digandrungi oleh masyarakat dalam berbelanja online. Ketiga e-commerce tersebut pun tentu saja selalu bersaing untuk memperebutkan peringkat satu dalam kategori pengunjung terbanyak. Ketiga-tiganya pun melakukan promosi untuk menarik pengguna baru.
Pada kuartal 4 tahun 2019 pun–satu tahun kemudian, posisi tiga teratas telah berubah. Pada masa ini, posisi pertama diduduki oleh Shopee, diikuti oleh Tokopedia, dan Bukalapak tetap pada posisi ketiga. Tokopedia dan Shopee memang berkompetisi dalam meningkatkan popularitasnya di Indonesia. E-commerce ini pun menjadi top of mind di masyarakat. Berbeda dengan e-commerce yang didirikan oleh Ahmad Zacky, Bukalapak turun peringkat menjadi posisi ketiga. Berdasarkan data tersebut pun, dapat dilihat bahwa strategi yang dilakukan Bukalapak pada masa itu masih kurang bersaing sehingga dapat dikalahkan oleh e-commerce baru, yaitu Shopee.
Berlanjut pada kuartal 4 2020, Shopee masih mampu mempertahankan posisi dari rival utamanya, yaitu Tokopedia. Sepertinya, pada tahun ini pun Tokopedia belum mampu merebut posisi pada kategori pengunjung website ini. Sementara itu, Bukalapak pun masih stagnan di posisi ketiga.
Berselang satu tahun kemudian, terjadi perubahan yang cukup unik pada pemeringkatan ini. E-commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya (Tokopedia) itu berhasil merebut kembali posisinya pada peringkat satu. Dan pada masa ini juga, Shopee menduduki peringkat dua karena kalah saing dengan Tokopedia. Sementara itu, sangat disayangkan bahwa popularitas Bukalapak pada kategori ini kian menurun. Pada masa itu, posisi ketiga Bukalapak direbut oleh e-commerce yang berdiri pada tahun 2012, yaitu Lazada. Dan pada akhirnya, Top 3 e-commerce di Indonesia berubah pada kategori ini dan dikuasai oleh Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Dan hingga kuartal 2 2021, posisi 3 teratas masih sama dan tidak ada perubahan, serta Bukalapak masih berada pada posisi 4.
Melihat dari sisi Bukalapak, dibandingkan dengan e-commerce lainnya, tren pengunjung website Bukalapak terus mengalami penurunan. Dimulai dari kuartal 4 2018 hingga kuartal 2 2021, jumlah pengunjung website Bukalapak yang pada mulanya 116 juta turun menjadi 21 juta. Sangat disayangkan mengingat bahwa Bukalapak pernah mendapatkan penghargaan “Best Company to Work For” oleh Asia Awards pada tahun 2021.
Gambar 2. Tren Pengunjung Website Bukalapak
Memang, perkembangan e-commerce di Indonesia memudahkan segalanya dan memunculkan nilai efisiensi serta efektivitas. Lahirnya e-commerce baru pun membuat masyarakat Indonesia memiliki pilihan dalam berbelanja online. Namun, disisi perusahaan e-commerce sendiri, persaingan yang mereka alami akan semakin ketat. Tiap-tiap e-commerce di Indonesia pun harus terus melakukan inovasi guna mempertahankan penggunanya dan agar tetap dapat menguasai pangsa pasar. Entah itu dari peningkatan layanannya, promosi gratis ongkir, hingga kolaborasi dengan influencer akan menjadi suatu hal yang begitu penting dilakukan.
Data Pendukung: Grafik Pengunjung Website Bulanan per e-commerce
Gambar header: Pixabay.
—
Artikel ini ditulis oleh Fahmi Fadillah, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.