Twitter Mewajibkan Verifikasi Umur Untuk Mengikuti Akun-Akun Merek Alkohol

Dengan menjadi perusahaan publik, Twitter kini semakin diawasi perilakunya terutama untuk berbagai hal yang dinilai sensitif. Dalam hal ini, akun-akun minuman beralkohol yang memang ditujukan untuk konsumsi konsumen dewasa. Sesuai pengumuman resmi di blognya, Twitter hari ini mengubah perilaku follow untuk akun-akun tersebut dengan mewajibkan orang untuk melakukan verifikasi umur. Jika Anda mengaku belum berumur setidaknya 21 tahun, Anda akan dilarang untuk mengikuti akun tersebut. Perubahan ini diterapkan di twitter.com dan di aplikasi iOS dan Android.

Pada akun-akun minuman beralkohol yang telah terverifikasi, Twitter menerapkan pembatasan umur ini untuk membantu para pemilik akun mengarahkan komunikasi dan promosinya kepada segment pasar yang lebih tepat dan tidak mengenai kalangan di bawah umur yang masih dilarang mengonsumsi minuman beralkohol.

Pada aplikasi Android, sebelumnya Twitter menggunakan sistem yang memanfaatkan Direct Message (DM) untuk membatasi para pengikut akun-akun mere dewasa. Melalui DM ini, akun yang bersangkutan akan mengirim pesan dengan tautan untuk melakukan verifikasi umur yang harus dilakukan dalam waktu 24 jam. Sistem DM ini mulai hari ini akan dihapus dan digantikan dengan verifikasi langsung di situs maupun aplikasi Android dan iOS.

Dalam percobaan kami, ketika memilih untuk mengikuti akun @budweiser dari aplikasi iPhone, kami langsung diarahkan ke tampilan verifikasi tersebut, contohnya yang dapat dilihat di pengumuman resmi Twitter. Twitter kemudian akan mengingat umur Anda berdasarkan tanggal yang dimasukkan tanpa menyimpan tanggal itu sendiri.

Perlindungan konsumen?
Apa yang dilakukan oleh Twitter ini jelas merupakan upayanya untuk menyajikan konten yang aman bagi pengguna Twitter yang telah mencapai dua ratus juta dari seluruh dunia. Apalagi dengan sifat keterbukaan informasi dari platform media sosial, tentu kita dan pihak Twitter sendiri tak ingin banyak anak di bawah usia yang memperoleh informasi dan konten yang sebenarnya belum pantas untuk dikonsumsi bagi mereka.

“Harapan kami dalam penerapan sistem age-screening ini adalah memungkinkan untuk setiap merek-merek alkohol dapat bertanggung jawab dan terhubung dengan audiens di Twitter secara tepat,” tulis Tarun Jain, manager produk Twitter, dalam laman blog resminya.

Kekurangan sistem atau langkah awal?
Kesimpulan saya –dan mungkin pembaca semua juga setuju– langkah dan niat Twitter ini cukup pantas untuk direspon secara positif. Tentu dengan konten yang aman dinikmati dan tepat pada sasaran akan membuat  platform media social ini sebagai ruang terbuka yang bebas bagi publik dan akan jauh lebih menyenangkan. Namun sayangnya, dari sistem ini masih ada kekurangan bila menelisik bahwa sistem ini dapat “dibohongi” oleh pengguna ketika memasukkan tanggal lahir palsu dan proses verifikasi akan tetap berjalan lancar.

Selain itu siapa saja masih bisa memasukkan akun-akun dewasa tersebut ke dalam list tanpa harus mengikutinya secara langsung. Bahkan karena akun-akun tersebut bukanlah akun yang tertutup, siapa saja sebenarnya bisa melihat materi apa yang dipromosikan, jadi pada saat ini, kewajiban verifikasi umur sepertinya hanya sebatas formalitas, walaupun mungkin saja ini hanya merupakan langkah pertama sebelum Twitter memperkenalkan langkah-langkah berikutnya demi perlindungan konsumen dan keleluasaan merek minuman beralkohol untuk berpromosi.

 

[ilustrasi foto oleh: Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.