UC Web: Penetrasi Aplikasi Belanja Mobile Cenderung Masih Rendah

General Manager UC Web Indonesia Jonathan Zhong / UC Web

Di tengah panasnya industri e-commerce yang kini kian matang, UC Web justru memberikan pandangan menarik bahwa angka kepemilikan aplikasi belanja online pada perangkat mobile masyarakat cenderung rendah. Hal ini dijabarkan berdasarkan hasil riset “Insights Into Indonesian Mobile Internet” yang juga memaparkan beberapa temuan unik lainnya.

3

Ditemui pada ajang konferensi Tech In Asia Jakarta 2015, Kamis 12 November kemarin, General Manager UC Web Indonesia Jonathan Zhong memberikan presentasi analisa dari survei pihaknya yang dilakukan pada semester pertama tahun ini dari 19.682 pengguna UC Browser di seluruh Indonesia. UC Browser sendiri merupakan salah satu produk UC Web yang diklaim sebagai mobile browser dengan pangsa pasar sebesar 49% di Tanah Air.

“Kami menemukan bahwa browser/jejaring sosial/aplikasi game merupakan kategori apps paling populer di Indonesia ketika sekitar seperempat dari pengguna internet mobile mengakui bahwa mereka ketagihan menggunakan Internet mobile,” kata Zhong.

Dalam presentasinya, Zhong menyatakan 65% pengguna mobile tidak memiliki personal computer (PC). Hal ini menguatkan fakta bahwa sebagai negara mobile first, adopsi teknologi mobile mendefinisikan perilaku masyarakat mengakses Internet.

1

Zhong juga mengungkapkan bahwa temuan yang paling mengejutkan adalah penetrasi aplikasi belanja mobile yang rendah walaupun tren e-commerce di Indonesia sedang menghangat. Hal ini memperlihatkan bahwa faktor seperti infrastruktur pembayaran yang kurang berkembang, kekhawatiran pada penipuan siber, dan isu kepercayaan pada sistem e-commerce menyebabkan lambatnya adopsi industri e-commerce di Indonesia.

Hasil riset lainnya juga menemukan fakta bahwa:

  • Tempat tidur merupakan tempat yang paling populer untuk menggunakan internet mobile.
  • BBM lebih dari sekedar aplikasi chat, karena aplikasi ini juga menjadi aplikasi berbagi dokumen terpopuler ke-2.
  • Hanya 5,8% pengguna menonton video secara online, kontras dengan 62,5% dari mereka yang mengunduh video dan menontonnya secara offline.
  • Walaupun tren e-commerce sedang booming, hanya 3,1% dari mereka yang memiliki aplikasi belanja pada perangkat mobile mereka.
  • Para pengguna memperhatikan kecepatan dan penghematan data sebagai hal yang paling penting dalam sebuah aplikasi browser.

Platform Terbuka UC

Di kesempatan yang sama, Zhong memperkenalkan solusi monetisasi bagi para pengembang aplikasi mobile di Indonesia. Pengumuman ini merupakan bentuk dari penyempurnaan Platform Terbuka UC yang telah diperkenalkan sebelumnya. Solusi ini akan berkompetisi dengan DU AD Platform yang dimiliki Baidu.

“Baik sebagai seorang penyedia konten yang mencari traffic berkualitas tinggi, maupun seorang pengembang aplikasi yang membutuhkan distribusi dan monetisasi lebih, kami menyediakan solusi yang bisa disesuaikan secara khusus. Kami juga berperan untuk membagikan pengalaman dan sumber daya kami kepada komunitas pengembang dan memperbesar marjin keuntungan untuk semua pihak,” tambah Zhong.

Leave a Reply

Your email address will not be published.