Departemen Institut Riset Transportasi Universitas Michigan sejak tahun kemarin mengucurkan dana sebesar $22 juta untuk program pengembangan mobil pintar tanpa supir yang saling terhubung guna mengurangi tingkat kecelakaan dan menambahkan fitur pintar lainnya. 

Program ini telah melibatkan 2800 kendaraan mulai dari mobil, truk dan bis, 300 diantaranya mengirimkan sampel data seperti posisi, kecepatan, akselerasi ke kendaraan lain di sekitarnya setiap detik. 64 kendaraan diantaranya juga telah diperlengkapi dengan sistem keamanan pengendara.

Data tersebut dikirimkan melalui jaringan berkecepatan tinggi yang dinamakan Dedicated Short Range Communication (DSRC) di frekuensi 5.9 Ghz. Universitas Michigan memutuskan untuk menggunakan DSRC karena kecepatan data yang tinggi, latensi rendah dan juga jangkauan yang mampu mencapai 300 meter. Jaringan DSRC juga mampu mengirimkan data secara konsisten sembari meluncur dalam kecepatan 190 km/jam.

sumber: theverge