Platform fintech UpBanx mulai membuka diri ke publik, setelah melewati stealth mode selama hampir setahun beroperasi. Perusahaan memanfaatkan lisensi p2p lending milik Modal Rakyat untuk mengembangkan platform perbankan digital buat kreator dan brand.
Kepada DailySocial.id, CEO UpBanx Wafa Taftazani menjelaskan rencana memanfaatkan lisensi Modal Rakyat ini tentunya ada nilai lebih dan kurangnya. Nilai lebih yang ditawarkan adalah saat penyaluran dana ke peminjam sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan OJK. Dari segi risiko pun, sudah lebih minim dikarenakan mitra P2P di Modal Rakyat punya kualifikasi yang sangat baik saat melakukan analisa kelayakan peminjam.
“Minusnya, karena UpBanx tidak menyalurkan pembiayaan langsung, maka approval juga tidak ada di kami meskipun menurut tim kami itu potential leads. UpBanx harus tetap ikuti approval dari P2P,” ujarnya.
Hal lainnya yang turut menjadi perhatian dari kekurangan memanfaatkan lisensi P2P lending ini adalah nominal pinjaman dana yang ditentukan maksimal Rp2 miliar, menurut ketentuan OJK. Kendati begitu, menurut Wafa, UpBanx akan selalu berusaha mencari cara, misalnya dengan menjalin kerja sama dengan P2P lainnya agar peminjam yang membutuhkan dana lebih dari itu tetap bisa terakomodasi.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa UpBanx akan memanfaatkan lisensi BPR Sentral Mandiri dan didukung ekosistem fintech milik Fazz Financial. Wafa pun menampik bahwa rencana menggunakan lisensi Modal Rakyat sudah ada dari awal. “Tidak ada pergeseran fokus, rencana kerja sama dengan Modal Rakyat sudah ada dari awal.”
UpBanx sendiri terlahir dari diskusi Wafa bersama Hendra Kwik (CEO Fazz Financial) yang menyarankan dirinya untuk menggabungkan seluruh pengalaman dalam mengelola brand [dari Shopee], kreator [dari YouTube], dan fintech [dari Modal Rakyat] menjadi satu.
UpBanx diluncurkan dengan harapan dapat menyelesaikan pain point terkait financing yang kerap dihadapi para kreator. Selain itu, ingin memberikan wadah kepada ekosistem ini sudah bisa saling berkolaborasi, sampai dengan mengoptimalkan aset kripto dan NFT untuk monetisasinya. UpBanx bergabung dalam Y Combinator batch Winter 2022.
“Awalnya tidak ada niat serius-serius banget di sini. Iseng daftar YC [Y Combinator], ternyata masuk. Begitu masuk sudah tidak bisa main-main lain karena diwajibkan menandatangani sejumlah dokumen legal, termasuk salah satunya harus resign dari kantor lama untuk full time di startup baru ini. Bersyukur banget banyak atensi dari investor hingga akhirnya menutup pendanaan yang kemarin,” imbuh Wafa secara terpisah dalam wawancara bersama DailySocial.id beberapa waktu lalu.
Diterangkan lebih jauh, pengalaman pengguna baik brand dan kreator akan sepenuhnya dipenuhi dalam satu aplikasi. Mereka akan dipertemukan dengan pihak lainnya, seperti transaksi jual beli ataupun dalam hal financing. Ketika pengguna registrasi dan melakukan pengajuan pembiayaan, tim UpBanx akan segera menindaklanjuti dengan menggali kebutuhan dari brand/kreator itu sendiri agar solusi UpBanx berikan dapat lebih tepat sasaran.
“Jadi brand dan kreator seperti punya advisor sendiri, terkait kebutuhan pembiayaan dan produk lain yang ada di UpBanx. Harapannya akan lebih tepat untuk mendapatkan solusi pembiayaan dan creator side. Lalu kami sempat dapat info dari beberapa calon debitur yang kesulitan mengajukan langsung ke P2P kemudian tidak ter-follow up.”
Selain menyediakan solusi keuangan, UpBanx juga akan memfasilitasi kolaborasi yang lancar antara kreator dan brand. Dalam waktu dekat, perusahaan akan bertindak sebagai platform peluncuran Web3 untuk kreator dan brand, untuk meningkatkan interaksi dengan penggemar lewat cara baru yang inovatif.
Dalam pengembangannya, UpBanx telah didukung oleh jajaran investor dan angel investor. Nama-namanya adalah Y Combinator, Alpha JWC Ventures, Alto Partners Multi-Family Office, Number Capital, UBI Capital, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, jaringan kreator Collab Asia dan DRM (Digital Rantai Maya), dan sejumlah angel investor ternama. Termasuk di jajaran angel investor ini adalah Melvin Hade (Partner GFC), Hendra Kwik (CEO Fazz Financial), Hendoko Kwik (CEO Modal Rakyat), Budi Handoko (CEO Shipper), dan Arya Setiadharma (CEO Prasetia Dwidharma).
Saat ini aplikasi UpBanx dapat diunduh di Play Store dan sedang tahap testing untuk App Store. Daftar tunggu untuk pengguna sudah dibuka sebelum akhirnya resmi diluncurkan untuk publik.