Vindex, perusahaan yang hendak membangun infrastruktur esports, resmi beroperasi. Bersamaan dengan itu, mereka juga mengumumkan pendanaan Seri A sebesar US$60 juta (sekitar Rp842 miliar). Vindex didirikan oleh Mike Sepso dan Sundance DiGiovanni, dua pendiri Major League Gaming (MLG) — yang diakuisisi oleh Activition Blizzard pada 2015 — serta Bryan Binder dan Jason Garminse, investor pribadi dan wirausahawan fintech. Vindex ingin menjadi penyedia teknologi dan layanan untuk membantu para pelaku esports, seperti publisher game, penyelenggara liga, dan tim profesional, untuk berinteraksi dengan para fans mereka di seluruh dunia.
“Esports telah mengalami pertumbuhan pesat selama hampir dua puluh tahun, dan saya bangga karena saya bisa menjadi bagian dari industri ini,” kata CEO Vindex, Mike Sepso, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Yang lebih penting, esports mendorong pertumbuhan di industri game dan membuat fans menjadi lebih aktif berinteraksi. Kami ada untuk memudahkan proses itu, membuat interaksi dengan fans menjadi lebih menyenangkan dan lebih mudah.”
Pada saat peluncurannya, Vindex juga mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Next Generation Esports (NGE) dan peluncuran perusahaan Esports Engine. Kedua perusahaan ini bergerak dalam bidang terkait operasi, produksi, dan teknologi esports. Para pendiri dan manajemen senior dari dua perusahaan itu akan tetap duduk di jabatan mereka saat ini. Selain itu, mereka juga akan menjadi bagian dari tim kepemimpinan Vindex. Didirikan oleh Adam Apicella, yang juga pernah bekerja di MLG, Esports Engine berusaha untuk membantu publisher dan tim esports profesional terhubung dengan para fans. Sementara NGE adalah perusahaan produksi esports asal California, Amerika Serikat. Vindex berencana untuk mempertahankan dan mengembangkan semua kerja sama yang telah Esports Engine dan VGE buat selama ini.
Dengan bergabungnya Esports Engine dan NGE di bawah Vindex, ini menjadikan Vindex sebagai platform penyedia infrastruktur esports terbesar yang ada saat ini. Karena itu, tak heran jika Pendiri Gotham Asset Management, Joel Greenblatt tertarik untuk menanamkan investasi di Vindex. Dia percaya, Vindex akan bisa menyelesaikan salah satu masalah yang ada di esports. “Publisher game dan penyelenggara liga game harus bisa memenuhi permintaan yang tinggi dari para fans yang jumlahnya terus bertambah,” kata Greenblatt pada CNBC. “Tidak mudah untuk memenuhi permintaan akan program, konten, dan acara esports yang sangat tinggi.” Dia percaya, industri esports memiliki potensi besar. Namun, dia merasa, potensi itu hanya bisa direalisasikan jika ada infrastruktur yang mumpuni untuk mendukung meroketnya jumlah penonton esports.
Selain modal, Vindex juga memiliki anggota dewan yang berpengalaman, seperti Steve Bornstein, veteran broadcast olahraga yang pernah menjadi CEO ESPN dan NFL Network serta ikut bekerja sama dengan Sepso di Activision untuk meluncurkan divisi esports mereka. “Saya tak pernah merasa seantusias ini sejak saya menjadi CEO ESPN. Saya melihat tingkat antusiasme dan talenta yang sama di Vindex,” ujar Bornstein, dikutip dari Aithority. “Orang-orang di Vindex telah mencapai berbagai pencapaian besar di industri esports dan memiliki visi yang jelas dalam fase berikutnya dari pertumbuhan indsutri esports. Saya senang bisa ikut membantu merealisasikan potensi dari pasar esports global.”