Virtus.pro Juara Kuala Lumpur Major

Virtus.pro Sabet Gelar Kuala Lumpur Major Setelah Menghentikan Langkah Team Secret

Setelah melalui pertandingan Grand Final yang begitu panas, pemenang turnamen Dota 2 Kuala Lumpur Major akhirnya ditentukan! Mereka adalah Virtus.pro, tim veteran asal Rusia yang juga salah satu unggulan juara. Virtus.pro berhasil meraih gelar setelah menggulingkan tim raksasa Eropa, Team Secret, dengan skor ketat 3-2. Dengan memenangkan Kuala Lumpur Major, artinya tim Virtus.pro telah mengantongi lima gelar Dota 2 Major hingga saat ini.

Virtus.pro meraih keunggulan lebih dulu di ronde pertama. Pertarungan kedua tim di early game sempat terlihat seimbang, di mana Virtus.pro dan Team Secret berganti-gantian melakukan gank. Keduanya sama-sama memiliki hero Disabler dan Nuker yang kuat, seperti Tiny dan Shadow Shaman di Team Secret, serta Storm Spirit dan Enigma di Virtus.pro.

Virtus.pro
Virtus.pro telah menjadi juara Dota 2 Major lima kali | Sumber: Virtus.pro

Skor kill sempat seri 11-11 hingga menit 20, namun Rodjer (Virtus.pro) dengan hero Enigma berhasil mendaratkan Black Hole yang sangat krusial, membuat tiga hero Team Secret mati secara instan. Dengan keunggulan gold dan level, Virtus.pro bisa lebih menguasai seluruh clash sesudahnya, dan mereka membekuk Team Secret di menit 35 dengan skor kill 13-37.

Ronde dua, Team Secret bermain jauh lebih agresif. Pilihan hero Weaver, Treant Protector, serta Broodmother memberikan mereka map control yang sangat dominan. Virtus.pro sering melakukan inisiasi gank, namun ternyata terkena counter dari Team Secret. Terutama berkat permainan gemilang Yapzor (Team Secret) yang menggunakan hero Weaver. Team Secret berhasil menyamakan kedudukan.

Game ketiga kembali menjadi ronde yang imbang, di mana kedua tim sama-sama kuat di early maupun late game. Virtus.pro mengandalkan hero-hero seperti Axe, Phoenix, dan Terrorblade, sementara Team Secret menjagokan Zeus, Phantom Lancer, dan Monkey King. Skor kill terus kejar-mengejar, bahkan hingga menit 24 skor kedua tim masih seri. Namun zai (Team Secret) sangat lihai memanfaatkan Monkey King untuk memantau peta, sehingga Team Secret berhasil melakukan gank krusial di menit-menit akhir. Ronde ini merupakan ronde yang cukup panjang (40 menit lebih), tapi akhirnya Virtus.pro menyerah.

Terjadi kejadian yang cukup kocak di ronde keempat. Di sini, Yapzor memilih hero Earth Spirit. Hero tersebut memiliki skill bernama Boulder Smash, di mana ia melemparkan batu yang dapat menghancurkan pohon-pohon di sekitarnya. Masalahnya, salah satu pohon tersebut ternyata sedang dihinggapi oleh MidOne (Team Secret) yang menggunakan Monkey King. Monkey King pun terjatuh dari pohon dan terkena efek stun selama empat detik, kemudian dikeroyok lawan hingga tewas. Anda dapat mengeceknya dalam video di bawah, pada menit 9:45. Meski bukan satu-satunya faktor, blunder Yapzor berpengaruh terhadap kekalahan Team Secret di ronde ini.

Dengan kedudukan 2-2, kedua tim bermain cukup ngotot di ronde kelima. Virtus.pro memanfaatkan kombinasi empat hero Disabler: Crystal Maiden, Dragon Knight, Magnus, dan Tiny. Tapi lineup Team Secret tak kalah seram, karena ada hero-hero seperti Phantom Lancer, Timbersaw, dan Earthshaker. Kedua tim bermain sangat kompak, saling melindungi ketika terjadi gank. Hasilnya sangat seru, dan bila Anda belum menonton, saya sangat sarankan untuk menonton replay di atas.

Virtus.pro sebenarnya kalah dari jumlah kill, tapi mereka unggul mengambil objective. Terlebih setelah mereka memukul mundur Team Secret di Roshan Pit. Virtus.pro langsung mengambil barrack di lane tengah Team Secret. Ini memberikan tekanan yang kuat pada Team Secret, namun mereka terus meakukan perlawanan. Sayangnya Terrorblade dan Dragon Knight sangat kuat di late game, sehingga Team Secret benar-benar kesulitan membendung serangan mereka.

Dengan kemenangan Virtus.pro di Kuala Lumpur Major, mereka berhak atas uang hadiah sebesar US$350.000 serta 4950 DPC Point. Ini meningkatkan kans mereka untuk menerima undangan bertanding di turnamen The International 2019 nanti. Menariknya, meski menyandang gelar Dota 2 Major terbanyak, Virtus.pro sekali pun belum pernah menjadi juara The International. Akankah hal itu berubah musim ini?

Sumber: GosuGamers, Virtus.pro, MidasHim