Kehadiran kamera, GPS beserta segudang sensor lainnya merupakan alasan mengapa mayoritas drone hanya bisa mengudara selama beberapa menit saja. Baterai yang dapat diganti dengan modul lain merupakan salah satu solusi, tapi dengan semakin populernya penggunaan drone di sektor komersial, solusi lain yang lebih efektif menurut perusahaan bernama WiBotic adalah wireless charging.
Dari situ lahirlah WiBotic PowerPad, sejenis platform berukuran 90 x 90 cm yang berfungsi sebagai wireless charger ketika sebuah drone mendarat di atasnya. Juga merupakan bagian dari PowerPad adalah sebuah modul kecil dan antena yang bisa dipasangkan dengan mudah ke berbagai macam drone, termasuk yang berukuran besar dan biasa digunakan di kawasan industri.
PowerPad terbuat dari perpaduan bahan aluminium dan plastik, serta diklaim tahan terhadap cuaca yang tidak bersahabat. Ia bisa ditempatkan di atas atap gedung untuk, misalnya, drone yang bertugas menginspeksi ketika alarm peringatan berbunyi di sebuah pabrik atau tambang, atau di dalam ruangan untuk drone yang bertugas memanajemen inventaris gudang.
Charging menggunakan PowerPad memerlukan waktu satu sampai dua jam untuk drone seukuran DJI Inspire, sedangkan drone industrial yang lebih besar lagi membutuhkan waktu tiga sampai lima jam. Ke depannya, WiBotic berencana merilis versi lain PowerPad yang memiliki kapasitas charging lebih cepat.
Proses charging-nya sendiri berjalan secara otomatis sesaat setelah drone mendarat di atas PowerPad. Operator bisa mengatur kinerja charging-nya dari kejauhan; bisa pelan untuk charging semalaman demi memperpanjang umur baterai, bisa juga cepat untuk di jam-jam kerja.
WiBotic saat ini sudah memasarkan PowerPad, namun seperti yang saya singgung di awal, target pasar utamanya adalah sektor komersial. Harganya ada di kisaran ribuan dolar, tergantung seberapa weatherproof fisik PowerPad yang dibutuhkan.