Wishkoo, Layanan yang Menggabungkan Jejaring Sosial dan E-Commerce, Resmi Dirilis Untuk Publik

Awal Maret lalu, dibeberapa situs media diberitakan munculnya layanan baru bernama Wishkoo.com, layanan yang menggabungkan jejaring sosial dengan e-commerce. Di layanan ini pengguna bisa mengajak relasi mereka untuk patungan membeli kado yang bisa diberikan pada teman tertentu. Setelah sebelumnya dirilis versi beta, hari ini Wishkoo telah resmi membuka layanan mereka untuk publik.

Di Wishkoo Anda bisa ‘mengunci’ produk yang Anda idamkan agar teman-teman bisa membelikannya untuk Anda atau Anda juga bisa mengajak teman-teman untuk membelikan kado tertentu sesuai yang diinginkan mereka. Ajakan untuk patungan bisa dibagikan lewat Facebook, Twitter, dan email.

Anda bisa berteman dengan pengguna lain, berkirim pesan, serta melihat apa yang diinginkan pengguna lain. Pembelian barang bisa dilakukan dengan pembayaran transfer bank (BCA dan Mandiri) serta menggunakan Piggy Coins, fasilitas di Wishkoo berupa tabungan dari uang yang belum digunakan, baik karena kelebihan memberikan donasi atau wish sudah terlewat atau barang yang tidak dilunasi pembayarannya.

Konsep Wishkoo, dijelaskan salah satu co-founder-nya Chaya Kusuma lewat email didasarkan pada pengamatan mereka atas perilaku konsumen Indonesia di jejaring sosial, seperti membagikan barang yang mereka inginkan ke Facebook. Selain itu, Wishkoo juga melihat bahwa orang Indonesia aktif melakukan transaksi digital, baik melakukan penjualan atau pembelian di situs online atau melalui grup BB. Konsep patungan yang ada di Wishkoo juga didasarkan pada pengataman atas budaya Indonesia yang cukup kenal dengan konsep patungan serta budaya dalam memberi kado serta kumpul-kumpul untuk merayakan perayaan tertentu.

Sebelum dirilis, Wishkoo telah membuka layanan beta version mereka dan berhasil mengumpulkan sekitar 11.000 lebih pengguna. Dalam memperkenalkan layanan mereka, strategi pemasaran yang dilakukan, antara lain dengan memaksimalkan akun sosial media salah satu co-founder mereka Daniel Mananta. Selain Chaya dan Daniel, co-founder satu lagi adalah Ben Subiakto, yang cukup dikenal dunia startup lewat Project Eden dan dan CEO Fimela.com. Wishkoo juga melakukan pendekatan pada komunitas untuk mencari produk terpilih.

Di layanan Wishkoo selain bisa membeli secara langsung barang yang dijual, pengguna memang diarahkan untuk membeli secara patungan kado atau hadiah yang diinginkan (wishlist) teman mereka. Untuk menyediakan barang-barang ini, Wishkoo bekerja sama dengan berbagai merchant, seperti Damn I Love Indonesia (yang juga dimiliki Daniel), Global Teleshop, AEDI Shop, Metron dan lain sebagainya. Wishkoo juga bekerja sama dengan individu yang memiliki selera unik untuk mencari curated items.

Chaya menjelaskan bahwa sistem bagi hasil diterapkan dengan mitra merchant Wishkoo, berbeda-beda sesuai dengan kategori produk yang ditawarkan merchant, dengan persentase yang juga beragam sesuai nilai dari produknya.

Fokus pada aktivitas pengguna, elemen sosial dan e-commerce adalah beberapa segmen yang memang bisa dipilih untuk pengguna Indonesia, ketiga segmen ini telah, sedang dan terus berkembang, selain proses pemasaran, promosi untuk mengenalkan konsep layanan mereka tentunya pemilihan produk menjadi salah satu poin utama yang harus dikembangkan.

Untuk urusan produk, cukup menarik, kerena seperti yang dijelaskan Chaya, Wishkoo sedang mengembangkan button yang nantinya bisa diadaptasi oleh layanan e-commerce lain yang membutuhkan fitur wishlist patungan, mereka akan membuka API Wishkoo button yang bisa ditempatkan di situs lain. Ini bisa ikut membantu memperluas koleksi barang yang mungkin diinginkan oleh pengguna yang belum ada di situs Wishkoo.

Meski setelah mencoba beberapa saat saya pribadi masih kurang nyaman dengan tampilan serta pengalaman penggunaan situs Wishkoo, termasuk alur menu serta elemen desain yang ada di situsnya, tetapi seperti yang saya katakan di atas, selalu menarik untuk melihat bagaimana perkembangan layanan yang memaksimalkan elemen sosial, e-commerce dan peran pengguna untuk beraktivitas di dalam layanannya. API bisa juga hal menarik lain yang bisa ditunggu implementasinya.

Note: Ketika tulisan ini ditulis acara Wishkoo surpise party sedang berlangsung, saya tidak menghadiri, wawancara dilakukan sebelum hari ini. 

2 thoughts on “Wishkoo, Layanan yang Menggabungkan Jejaring Sosial dan E-Commerce, Resmi Dirilis Untuk Publik

  1. Ini konsepnya mayan ribet ya, eksekusinya pasti jauh lebih ribet nantinya.Semoga market edukasinya sukses 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.