Xenom, Notebook Gaming Baru Buatan Anak Negeri

Setelah sekian lama, gaming notebook ialah istilah yang masih terasa canggung, bahkan untuk Anda yang telah lama menggunakannya sebagai platform gaming. Mereka tidak seringan sepupu multimedianya, tidak sekuat versi desktop, dan biasanya dibanderol dengan harga termahal dibandingkan model lain.

Dunia gaming notebook adalah medan pertempuran berdarah, memperebutkan target market yang sangat khusus dan dipenuhi nama-nama veteran seperti Alienware, Asus Republic of Gamer, MSI hingga Gigabite. Sebagai brand gaming notebook lokal pertama di Indonesia, hal tersebut sama sekali tidak membuat Xenom gentar. Betul sekali pembaca Trenologi, Xenom adalah brand asli Indonesia, dibuat oleh tangan-tangan lokal.

Awalnya, seperti beberapa kawan jurnalis lain, saya skeptis dengan bagaimana nasib Xenom nanti melawan kompetitor-kompetitor lain yang jauh lebih berpengalaman. Beberapa brand lokal telah melewati jalan ini sebelumnya, namun kini hilang tak berbekas.

Tapi dari presentasi satu setengah jam yang diberikan oleh bapak Rolly Edward, sang General Manager, serta wakil dari Intel dan Nvidia, saya akhirnya mengerti mengapa Xenom sangat percaya diri untuk meluncurkan lima buah varian notebook gaming baru mereka.

Strategi pertama yang mereka gunakan adalah manuver di harga. Hal inilah yang pertama kali dikomentari Rolly, “Buat apa membayar mahal hingga belasan juta [untuk sebuah gaming notebook]. Dengan Xenom, Anda bisa mendapatkan semua pengalaman gaming yang nyaris sempurna dengan harga lebih terjangkau. Notebook gaming kami bisa Anda dapatkan mulai dari harga Rp 8 jutaan.”

Setelah menggunakan strategi ini, Xenom juga mengandalkan sebuah taktik andalan mereka: semua produk notebook gaming Xenom bisa dikustomisasi oleh pembeli. Mereka bisa memilih prosesor, kartu grafis, memori RAM, memilih antara harddisk atau SSD, atau bahkan menggunakan keduanya. Bukan hanya menjadi brand notebook gaming pertama di Indonesia, ia juga menjadi notebook gaming pertama dengan tingkat kostumisasi yang tinggi. Namun pertanyaannya: seberapa luas tingkat kostumisasinya?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya akan lebih dulu membahas lima tipe gaming notebook yang diperkenalkan Xenom. Di kelas entry-level, hadirlah Xenom Pegasus (PS15). Ia adalah varian yang paling terjangkau di sisi harga dan dimensi laptop yang tipis dan ringan. Bahkan dengan tingkat ketipisan seperti ini, ia bisa digolongkan ke dalam kelas ultrabookultrabook gaming.

Ia ditenagai prosesor Intel Core i3 atau i5, memiliki layar IPS 15,6-inci dengan resolusi full-HD. Xenom memilih GTX 750M sebagai reaktor grafisnya dengan RAM DDR3 1600 hingga 16GB. Penyimpanannya juga cukup handal, terdapat harddisk 1,5TB berkecepatan 7200RPM di dalamnya. Ia juga dibekali fitur Fast Booting, Sound Blaster Cinema, Blu-ray dan dibanderol mulai US$ 749.

Naik satu tingkat di atasnya, Xenom memperkenalkan Siren. Ia bahkan berpenampilan lebih mungil dibandingkan Pegasus. Walaupun hanya dibekali layar full-HD 13-inci, terdapat monster raksasa bersemayam di dalamnya: Intel 4th Gen Core i Series, dimana Anda bisa memilih antara i5 ataupun i7. Siren mendukung baik Msata SSD dan HDD berkapasitas besar disertai harddrive 2,5-inci.

Menurut Xenom, Siren sengaja diposisikan sebagai notebook dengan visi small form. Dan seperti Pegasus juga, ia dibekali fitur Fast Booting dan Sound Blaster. Untuk tenaga grafis, Xenom Siren memiliki GTX 765M, sedikit lebih tinggi dibanding Pegasus dan diberi harga US$ 1319.

Varian Shiva menandakan bahwa kita telah masuk ke tingkat high performance, dan bukan lagi gaming notebook berbudget ekonomis. Ia dilengkapi dua pilihan layar yang lebih lebar, 15,6 dan 17,3. Dibanding varian sebelumnya, Shiva memiliki desain yang lebih kokoh dan menyajikan seluruh pilihan prosesor Intel 4th Gen Core i: i3, i5 da i7. Selain itu juga, Shiva adalah notebook Xenom yang dinobatkan memiliki kemampuan terbaik untuk meminimilasir akumulasi suhu panas.

Sama seperti Siren, Shiva dipersenjatai GTX 765M, layar full-HD, pilihan harddisk 2,5-inci, SSD 2.5 dan Msata. Dengan pilihan spesifikasi yang beragam, notebook ini disajikan dengan tiga jenis harga yang berbeda pula: Varian Core i3 dibanderol seharga US$ 1219 merupakan opsi paling ekonomis, tipe i7 dengan layar 15,6-inci memiliki harga US$ 1369, dan varian SV17s berlayar 17,3-inci dibanderol dengan harga US$ 1549.

Xenom Phoenix berada di urutan kedua tertinggi heararki produk mereka. Ia ditujukan untuk segmentasi gamer hardcore dan memiliki spesifikasi super-tinggi yang hanya bisa dikalahkan oleh Xenom Hercules. Anda memiliki pilihan layar 15,6 dan 17,3-inci dengan fitur anti-overheat saat Anda menggunakanya untuk bermain game selama belasan jam. Mungkin dari kemampuan ini jugalah inspirasi nama yang dimilikinya.

Saat Anda bedah, di dalamnya akan Anda temukan Intel Core i7 ataupun i5. Jika Anda ingin meningkatkan permainan, Xenom juga telah menyiapkan pilihan prosesor i7 Extreme. Pengolahan grafis ditenagai GTX 770M yang bisa Anda upgrade ke GTX 780M. Pheonix memiliki kemampuan dual SSD dan dual MSata, membuatnya sebagai notebook gaming dengan kapasitas terbesar di kelasnya. Namun jika dibandingkan dengan kompetitor lain di tingkat yang sama, ia tergolong sangat murah: mulai dari US$ 1849.

Saya sudah tidak sabar untuk membahas model terbaik milik Xenom: Hercules. Dibanderol mulai dari US$ 2719, ia adalah Pagani Huayra-nya notebook gaming. Di dalam Hercules Anda akan menemukan teknologi SLI yang menggabungkan dua buah GTX seri 700, Core i generasi keempat ataupun Haswell terbaru. Sebagai jendela untuk melihat seluruh kecanggihan ini, Anda diberikan layar LED 17,3-inci, dan jika belum puas, dapat Anda upgrade ke layar 3D dengan refresh rate 120Hz.

Hercules mendukung memori 8GB hingga 32GB, ia adalah monsternya para gaming notebook monster. Seluruh periferal prosesor, memori, panel depan, harddisk, SSD dan kartu grafis bisa Anda kustomisasi. Sebuah unit demo Hercules yang dipamerkan dipeluncurkan Xenom kemarin bahkan mencapai 45 juta rupiah.

Hanya tipe Hercules dan Pheonix yang bisa Anda kustomisasi penuh. Untuk varian lain, kustomisasi terbatas pada prosesor, RAM dan penyimpanan.

Satu hal yang tidak dimiliki produsen notebook gaming lain adalah layanan aftersale. Ini jugalah yang menjadi strategi Xenom agar lebih dekat ke konsumen. Karena berbasis dan dirakit di Indonesia, program remote assistant jadi dapat dilakukan. Pengiriman spare-part juga lebih cepat ketimbang saat Anda memiliki notebook gaming mahal dari produsen luar negeri.

Sayang sekali saya belum tahu kapan mereka bisa dicoba dan di-review (selain unit demonstrasi kemarin). Saat ini penjualan baru tersedia secara pre-order dari Pemmz.com, Lazada.co.id dan Bhinneka.com.

Leave a Reply

Your email address will not be published.