PT. XL Axiata Tbk. (XL) menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pembangunan nasional melalui pemanfaatan Teknologi dan Konfirmasi (TIK) dengan meluncurkan aplikasi mobile bernama mFish. Aplikasi mFish ini ditujukkan untuk para nelayan dalam memantau keadaan di laut guna mendorong produktivitas mereka. Dalam peluncuran program mFish ini, XL bekerja sama dengan Tone selaku pengembang aplikasi.
Dikutip dari Inilah, Wakil Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengungkapkan, ada dua alasan yang membuat operator telekomunikasi itu mengembangkan aplikasi ini. Pertama sebagai sinergi dengan program pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Alasan kedua adalah membuat masyarakat memanfaatkan alat-alat digital untuk membuka akses informasi yang mereka butuhkan.
“Kami berharap aplikasi ini bisa membantu nelayan meningkatkan produktivitas dan menjaga ekosistem wilayah tangkapan, yang akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup para nelayan,” ujarnya.
Aplikasi mFish ini pertama kali diluncurkan oleh Tone dan XL di Pantai Pondok Perasi Ampenan, Lombok pada Kamis lalu (26/2). Menurut rencana, mFish menargetkan dapat membantu 18 ribu nelayan di Pulau Lombok nantinya.
Dilansir dari CNN Indonesia, Act. Chief Digital Service Officer XL Yessie D. Yosetya mengungkapkan, “Total kami target 50 ribu nelayan, jadi sisa 36 ribunya akan meliputi daerah Kendari, Tegal, Demak, dan Karimunjawa.”
Lebih lanjut Yessie menjelaskan bahwa mFish menyuguhkan tiga fitur utama yang dapat mendukung aktivitas para nelayan selama di laut. Fitur pertama yaitu “Fish Finder” yang berfungsi untuk melacak keberadaan ikan dan titik yang banyak dihuni plankton dengan data yang didapatkan secara real time dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). Kemudian ada fitur “Weather” yang bisa memberi informasi terkait cuaca dan ketinggian ombak. Terakhir ada fitur “Educational training video” yang mampu memberi penjelasan jenis ikan yang sudah langka hingga pemantauan kapal ilegal yang diprediksi masuk ke dalam wilayah perairan lokal.
Selain itu, mFish juga memiliki fitur obrolan (chatting) yang dapat dimanfaat oleh para nelayan untuk berbagi informasi secara real time. Unduk mendukung program ini, para nelayan nantinya akan mendapat ponsel pintar bersistem operasi Android yang sudah dipasang aplikasi mFish, dilengkapi kartu prabayar XL dengan paket data 1GB per bulan, dan alat pengisi daya baterai dengan memanfaatkan tenaga matahari.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang juga hadir dalam acara peluncuran ini memberi apresiasi atas kehadiran aplikasi mFish. Ia mengharapkan mFish dapat mendorong ekonomi daerah melalui perikanan dan menekan angka penangkapan ikan ilegal.
Semenjak diumumkan dalam konfrensi “Our Ocean” pada 16-17 Juni 2014 lalu, Indonesia dan Filipina memang direncanakan menjadi pilot markets untuk sebuah inisiatif baru yang bertujuan untuk membuat kegiatan memancing dapat berkelanjutan serta dapat meningkatkan kehidupan nelayan dan masyarakat dengan mengembangkan solusi yang menggunakan kekuatan teknologi mobile komersial.
Dalam keterangn rilis persnya, aplikasi mFish yang dikembangkan oleh Tone ini merupakan aplikasi public-private partnership yang melibatkan U.S. Department of State’s Office of Global Partnerships, /tone™ dan GSM Association. Aplikasi mFish ini sendiri rencananya akan dipamerkan dalam konferensi teknologi Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, yang akan diselenggarakan pada tanggal 2-3 Maret 2015 nanti.