Hanya selang beberapa hari setelah kami menuliskan artikel tentang Zalora Indonesia, online marketplace dari Rocket Internet, hari ini Zalora Indonesia telah resmi diakses oleh pengguna. Zalora, yang merupakan kloning dari situs populer Zappos telah muncul di berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, dan kini Zalora Indonesia akhirnya menyediakan layanannya. Zalora Indonesia fokus pada produk-produk fashion baik untuk laki-laki maupun perempuan, dan berkolaborasi dengan GoJek sebagai partner pengiriman barang mereka.
Sejujurnya saya tidak terlalu familiar dengan berbagai merek yang terdapar di Zalora, kecuali (X)S.M.L. Saya sendiri bukan orang yang mengikuti trend terbaru, tetapi bisa dimengerti jika Zalora ingin merangkul konsumen mereka terutama komunitas anak muda, karena kategori ini telah terbukti menjadi konsumen yang paling sering berbelanja secara impulsif, terutama di kota-kota besar.
Kebijakan Zalora agak longgar dalam pengiriman barang dengan bebas biaya kirim (saat ini belum mengirimkan ke luar negeri), sistem pengembalian barang hingga 30 hari, dan beberapa pilihan metode pembayaran. Selain beberapa cara pembayaran yang telah umum, seperti kartu debit dan kredit, Zalora juga menerima pembayaran dengan sistem Cash on Delivery (COD) dan PayPal.
Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, Zalora Indonesia ini seperti versi online dari “The Goods Dept” atau “Brightspot Market” – dimana produk paling tren dikumpulkan dalam satu tempat. Layanan lain yang mungkin jadi kompetitor langsung adalah Ratimaya, meskipun merek yang tersedia tidak persis sama, setidaknya berdasarkan kunjungan singkat saya pada dua situs tersebut.
Zalora meramaikan arena persaingan dan menjadi alternatif lain untuk berebut pelanggan loyal dari berbagai layanan e-commerce seperti Multiply, Rakuten, Blibli, Plasa atau Tokobagus. Zalora didirikan oleh Samwer Brother asal Jerman dan cukup serius dalam menggarap produk-produk fashion dengan memiliki in-house stylist sendiri.