Dunia pendidikan di Indonesia sepertinya sedang mendapat perhatian lebih di tahun 2015 ini. Setelah Elitics Technologies, kini ZTE Indonesia menyelami solusi terbaru mereka untuk sektor pendidikan. Bekerja sama dengan Trust Unified System, ZTE Indonesia memperkenalkan Smart Education Solution dalam acara lokakarya yang bertajuk 21 Century Learning pada hari Jum’at (23/1) kemarin di Surabaya.
Smart Education System ini dirancang untuk memecahkan sebagian besar tantangan sektor pendidikan seperti insfrastruktur yang tidak memadai, sumber daya yang tidak seimbang, dan majemen yang tidak efisien dengan menggabungkan konten pendidikan, metodologi, dan peralatan informasi. Konsep tersebut bertujuan untuk menjadi solusi di bidang pendidikan dengan mengintegrasikan platform cloud pendidikan, sistem kelas yang interaktif, peralatan produksi micro video courseware, dan aplikasi mobile learning.
Vice President Channel Marketing ZTE Indonesia Kenneth He dalam rilis persnya mengatakan, “Smart Education Solution milik ZTE menghilangkan pembatasan waktu dan ruang pada layanan pendidikan, mendukung pembelajaran yang interaktid, mengurangi masalah yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya pendidikan dan distribusi yang tidak merata, mencapai ‘pendidikan untuk seluruh pengembangan’, dan meningkatkan kualitas guru dan pendidikan.”
Solusi ini dibagi menjadi beberapa kategori seperti Smart Campus, Smart Class, Modular Data Center, E-Learning, dan sebagainya. Produknya sendiri diperkenalkan dalam acara lokakarya kemarin seperti e-library, video conferencing dan akses tanpa batas di seluruh ruang kelas, sistem manajeman untuk basis data petugas kampus dan mahasiswa, dan e-ID untuk siswa yang dapat digunakan untuk mengakses kamar, melaporkan daftar tidak hadir, bahkan dapat digunakan untuk membeli makanan di kantin. Selain itu pihak ZTE pun mengklaim solusi terbaru mereka dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam mengajar ataupun belajar melalui analisis big data tentang kebiasaan mengajar dan belajar.
Seperti dikutip dari Lensa Indonesia, Chief Innovation Officer Trust Unified System Melvin Oet mengatakan, “Kami berharap program pendidikan sistem ini bakal bisa diterima di Indonesia, baik dari level pendidikan sekolah hingga perguruan tinggi. Apalagi saat ini hampir dari semua kebutuhan manusia selalu didukung oleh teknologi informasi, terlebih-lebih pengguna perangkat bergerak. Saat ini sudah sekitar 325 juta ponsel berstatus aktif di Indonesia, dengan demikian potensi ini sangatlah pas jika diimplementasikan ke dunia pendidikan.”
Sebelumnya Smart Education System ini diklaim ZTE telah berhasil diterapkan di 14 Negara seperti Turki, Ethiopia, Nigeria, dan Papua Nugini. “Kami harap solusi ini dapat membantu lebih banyak lembaga pendidikan dan pelanggan perusahaan untuk menghilangkan permasalahan dari pendidikan tradisional dan melompat maju menuju pendidikan berbasis kecerdasan,” pungkas Kenneth.